Masalah Kemiskinan
Ya saya akan membahas sedikit tentang “kemiskinan”. Kita
bahas pengertiannya dahulu.
Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang
bersifat ekonomi (ekonomi lemah) jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena pendapatannya rendah. Kemiskinan
terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan yang menyebabkan
rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat sehingga
masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu
masayarakat pemerintah melakukan program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau
IDT, pemberian kredit untuk para petani dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha
Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan Terpadu
(PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai
(BLT), serta program-program lainnya. Tetapi saya rasa banyak program yang
masih salah sasaran. Banyak orang yang sudah berkecukupan tetapi malah berpura
pura tidak punya. Aneh sekali. Tapi begitulah yang terjadi.
Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah.
Memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita
semua juga haruslah ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan karena kita
merupakan mahluk sosial yang beragama. Dimulai dari upaya kecil dan nantinya
akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu
dengan dimulai dari diri sendiri, mulai detik ini, dan hingga akhir nanti.
Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan tekun untuk masa depan diri
kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk
berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka
kalian membentuk diri sebagai pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia.
Potensi positif tersebut dapat digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak
sehingga pendapatan yang kalian dapatkan akan membuat kalian jauh dari
kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian sisihkan untuk membantu sesama
seperti membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.
Masyarakat miskin Indonesia mencapai 13,33 persen atau
sebanyak 31,02 juta orang, dari jumlah penduduk Indonesia. Ini data yang
disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) per Mei 2010 lalu.
Ini berarti bahwa kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa yang sudah puluhan tahun merdeka ini. Bayangkan, dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia.
Ironi ini belum terjadi ketika di tahun 1975 dimana kemiskinan bukanlah topik bahasan utama di berbagai seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah seperti tabu membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan dengan sendirinya. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang manganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.
Ini berarti bahwa kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa yang sudah puluhan tahun merdeka ini. Bayangkan, dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia.
Ironi ini belum terjadi ketika di tahun 1975 dimana kemiskinan bukanlah topik bahasan utama di berbagai seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah seperti tabu membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan dengan sendirinya. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang manganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.
No comments:
Post a Comment