Halo teman-teman! Kali ini saya akan berbagi informasi mengenai jenis-jenis kucing Persia yang biasa dipelihara di rumah dan bisa menjadi referensi bagi anda untuk memilih mana yang bisa dijadikan anak bulu, selamat membaca!
1. Persia Himalayan
Kucing persia himalaya dikenal dengan jenis kucing berpola colorpoint yaitu jenis ras kucing dimana tubuhnya merupakan
perpaduan dari kucing persia dan kucing siam / siamese. Kucing persia
Himalaya paling mudah untuk dikenali dibandingkan dengan jenis yang
lain. Ciri khasnya adalah memiliki warna hitam hanya pada kuping,
telinga, hidung, ekor dan ujung-ujung kaki dan selain itu warnanya putih
mulai dari badan hingga leher.
Kucing persia flatnose memiliki ciri-ciri khusus yang terletak pada
hidungnya yang datar dengan muka tetapi kucing persia flatnose tidak
memiliki hidung yang terlalu pesek seperti kucing persia peaknose. Awas jangan sampe keliru ya guys!
3. Persia Peaknose
Kucing persia peaknose merupakan jenis yang paling disukai dibandingkan
dengan jenis-jenis kucing persia yang lainnya. Kucing persia peaknose
memiliki popolaritas yang lebih tinggi dibandingkan jenis lain pada
beberapa perlombaan kucing di Indonesia dan Hidung pada kucing persia peaknose itu lebih pesek bila dibandingkan
dengan flatnose, bahkan semakin pesek hidungnya semakin mahal pula
harganya. Walaupun saya sendiri kurang tertarik dengan kucing ini hehehe.
4. Persia Medium
Jenis persia yang terakhir yaitu persia medium yang paling banyak ada di Indonesia, selain harganya relatif rendah, jenis ini juga tidak kalah menggemaskan daripada jenis persia lainnya lho! Cirinya yaitu hidung lebih mancung, muka membulat, dan bulu lebat (ada yang short, medium dan longhair). Badan melebar dan kaki relatif pendek.
Itu dia guys 4 jenis kucing Persia yang ada di Indonesia, terus selanjutnya saya akan memberikan sedikit cara dalam merawat kucing Persia ini. Langsung saja disimak ya
1. Makanan, pilih yang sesuai dengan anak bulu dan kemampuan finansial!
Ada berbagai macam produk dan merek catfood guys! Dari yang wet sampai dryfood, perlu diperhatikan komposisi gizi dari berbagai merek di tabel komponen gizinya, sesuaikan juga dengan umur anak bulu guys. Jika masih kitten(dibawah 1 tahun) berikan pakan khusus untuk kitten. Usahakan jangan sering-sering mengganti pakan ya guys, jika sudah pakai merek "A" jangan langsung ganti ke merek "B", nanti malah anabulnya diare. Sesuaikan juga merek catfood dengan isi kantong kita, ada berbagai harga yang ditawarkan, silahkan datang ke petshop di dekat rumah masing masing!
2. Litter Box, sering dibersihkan ya!
Perlu diperhatikan, kucing juga punya rasa jijik loh! Kita sebagai yang punya anabul harus sering-sering membersihkan poop dan pipnya ya guys, jika tidak maka anabul akan merasa tidak nyaman, selanjutnya malah bisa stress loh dan poop pip sembarangan, kta juga bisa ikutan stress!
3. Jangan cuek-cuek dong kaka
Anabul sering kali mengeong dan mendekati kita, itu tandanya mereka ingin dielus dan disayang, so langsung saja anabulnya dielus kalau perlu digendong ya guys! Mereka butuh perhatian kita. Ajak lah bermain, jangan sering dicuekin, bisa bisa anabul kita jadi apatis nanti
4. Tambahan Suplemen
Berikan vitamin atau setidaknya minyak ikan yang dijual di petshop daerah anda. Fungsinya? untuk menjaga agar anabul tetap sehat dan memelihara bulunya loh!
5. Jangan lupa mandi!
Anabul juga butuh mandi! Setidaknya lakukan grooming 1x dalam sebulan, agar kulit dan bulu bebas dari ektoparasit dan jamur. Kita bisa grooming di petshop atau grooming mandiri dirumah
Terus cara mengetahui anabul kita sakit atau enggak gimana?
Banyak ciri yang bisa menggambarkan anabul sakit atau enggak, saya akan tampilkan secara umum
1. Lelah atau lesu, bisa diliat dari raut wajahnya dan biasanya malas bergerak
2. Mata memerah
3. Diare
4. Muntah terus menerus, (kalo muntah bulu wajar ya guys)
5. Nafsu makan turun
6. Kurusan
7. Garuk badan terus menerus
Kalo sudah seperti itu silahkan bawa ke klinik hewan terdekat yaa! Itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
waaaa lucu2 bgt kucingnya😍
ReplyDelete