Maaf sebelumnya, kita tidak melayani penjualan pulsa
dan kuota internet, karena Indosat kali ini diartikan (Ini Dunia Orang Sesat
Sebelas Ipa Empat) Heheh. Alhamdulillah kita menempati bangunan baru di
lantai 2 Smansa, dan dengan garangnya kita lalu menghias kelas tersebut pada
awal semester 1 layaknya suasana TK, tempelan dimana mana.
Eh nama Indosat dulu tercetus entah dari mana,
mungkin karena menamakan kelas dengan nama
XL dan 3 keliatan aneh. Oke marilah kita masuk lebih jauh dan mengenal
penghuni kelas Indosat ini yang di ketuai oleh Mas Permadi yang berkumis tebal
dan berpenampilan Maco. Kelas terdiri dari 14 bandot dan 18 perempuan, seimbang
lah. Ke 14 bandot ini memisah menjadi dua genk, kecuali Niko dan Bangkit.
Mereka berdua netral men, kadang alim kadang begajulan. Genk Bank terdiri dari
Akmal, Agung, Dany, Febrian, Anom, Fauz dan Hamid. Mereka menyamar menjadi
siswa pada siang hari dan pada malam hari menjadi petugas kasir Alfamart. Kompleks,
dari Akmal yang suka nyanyi nyanyi, Fauz sang penggoda wanita, kadang nggodain
tukang kebon. Hamid yang tak bisa ditebak, Dany yang suka main game sodok
billiard sampe Agung yang suka nyeloteh. Mereka suka merusuh di kelas. Suka
rusuh juga di kantin, Febrian, anak tiri dari Bu Mudah, dengan gampangnya
mendapat nasi sayur + tempe. Genk kedua, genk alim, kerjaannya berdiam diri,
jarang sekali keluar kelas. Kebelet pipis juga ditahan, Ijun, Arief, Amin,
Azhar, Permadi. Mereka rajin salat dhuhur di Jundollah ( Ya namanya anak Rohis
men). Saat pelajaran terlihat ada yang mengantuk, YA SELALU, di pojok kanan
belakang kelas, kalian akan melihat sesosok manusia bernama Bangkit. Namanya
Bangkit tapi jiwanya ngantuk (ampun meeen). Di kelas ini juga terdapat Ijun,
mas mas yang usianya masih 16 tahun, petugas LCD dan petarung di game Dota. Kadang
ada yang histeris sampai pingsan, ya Nurul Baroroh, dia kadang mengeluarkan
jurus memingsankan diri. KPOP Lovers, Ulfah & Alfy, mereka sudah paham
seluk beluk tentang boyband, kadang teriak “DAEBAK! JEBAL” HADAF! JAMEELL!
SHOOF SHOOF AL TASDEDA AL MAHARAF AL QUWA!! Eh maaf ternyata itu bahasa Arab. Lalu
gerombolan perempuan yang diketuai oleh penjual pulsa yang mengalami
kebangkrutan, Alivia, setiap bel istirahat langsung menuju Koperasi untuk
melakukan penyelundupan makanan ke kelas, ditemani oleh pengikut setianya, beli
jajan, terus menggerombol makan bareng. Dengan pendeteksi sinyal makanan, Genk
Bank lalu merusuh dan meminta minta makanan. Disini juga terdapat calon
pengusaha yang tidak pernah modal, jualannya di Instagram, dengan mengusung
slogan “Make Up adalah hidupku” Nama perusahannya adalah G Online Shop (baca:
Jamban Online Shop). Kelas dinasehati oleh Bunda yang selalu membimbing kita ke
arah yang benar, Bunda Evi. Dan guru spiritual dari Arab, yang katanya juga
tukang kredit onta, Raihanah. Dan
indahnya melihat kebersamaan kelas ini.