Halo peternak hebat di seluruh Indonesia!
Pakan adalah kunci utama kesuksesan beternak ayam petelur. Faktanya, lebih dari 70% biaya operasional berasal dari pakan. Jangan sampai salah langkah dalam formulasi pakan, karena bisa berakibat fatal pada produksi telur dan kesehatan ayam Anda.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk meracik formulasi pakan ayam petelur yang baik, tepat sasaran di setiap fase pertumbuhannya. Mari kita mulai!
Mengapa Formulasi Pakan Sesuai Fase Begitu Penting? 📈
Bayangkan memberikan makanan bayi kepada orang dewasa, atau sebaliknya. Tentu tidak akan optimal, bukan? Hal yang sama berlaku untuk ayam. Kebutuhan nutrisi ayam berubah drastis seiring bertambahnya usia.
Memberikan pakan yang tepat di setiap fase adalah investasi terbaik untuk produksi telur yang maksimal dan stabil.
Kebutuhan Nutrisi Utama Ayam Petelur
Sebelum meracik, kenali dulu "amunisi" utamanya:
- Protein Kasar (PK): Untuk pertumbuhan jaringan, organ, dan pembentukan isi telur.
- Energi Metabolisme (EM): Bahan bakar utama untuk aktivitas sehari-hari dan proses produksi.
- Kalsium (Ca) & Fosfor (P): Duet maut untuk pembentukan tulang yang kuat dan cangkang telur yang tebal.
- Vitamin & Mineral: Meskipun butuh sedikit, perannya sangat vital untuk metabolisme dan daya tahan tubuh.
Formulasi Pakan Terbaik di Setiap Fase Kunci 🐔
Berikut adalah panduan praktis formulasi pakan yang bisa Anda jadikan acuan. Ingat, ini adalah contoh, Anda bisa menyesuaikannya dengan ketersediaan bahan baku di daerah Anda.
1. Fase Starter (Umur 0-6 Minggu): Pondasi Juara
Tujuan utama di fase ini adalah pertumbuhan kerangka dan organ yang sempurna.
- Protein Kasar (PK): 20 - 22%
- Energi Metabolisme (EM): 2800 - 2900 kkal/kg
- Jagung Giling: 50%
- Konsentrat Starter Petelur (KSP): 35%
- Dedak Padi Halus: 15%
2. Fase Grower (Umur 7-17 Minggu): Persiapan Produksi Optimal
Fokus pada pencapaian bobot badan ideal dan pengembangan organ reproduksi tanpa membuat ayam terlalu gemuk.
- Protein Kasar (PK): 16 - 18%
- Energi Metabolisme (EM): 2700 - 2800 kkal/kg
- Jagung Giling: 55%
- Konsentrat Grower Petelur: 25%
- Dedak Padi Halus: 20%
3. Fase Layer (Umur 18 Minggu - Afkir): Mesin Produksi Telur
Inilah fase puncak! Kebutuhan kalsium meroket untuk produksi cangkang telur setiap hari.
- Protein Kasar (PK): 17 - 19%
- Energi Metabolisme (EM): 2750 - 2850 kkal/kg
- Kalsium (Ca): 3.5 - 4.5% (SANGAT PENTING!)
- Jagung Giling: 50%
- Konsentrat Layer Petelur: 30%
- Dedak Padi Halus: 15%
- Tepung Batu (Grit) / Kulit Kerang: 5%
Tips Tambahan untuk Formulasi Pakan yang Optimal ✅
1. Kualitas Bahan Baku: Pastikan bahan baku Anda kering, tidak berjamur, dan bersih.2. Gilingan yang Tepat: Giling bahan (terutama jagung) dengan ukuran yang pas agar mudah dicerna.
3. Aduk Hingga Homogen: Kunci utama pakan racikan sendiri adalah pencampuran yang merata. Pastikan setiap suapan ayam mengandung nutrisi yang seimbang.
4. Transisi Pakan: Saat beralih dari satu fase ke fase berikutnya, lakukan secara bertahap selama 5-7 hari (campur pakan lama dan baru) untuk menghindari stres pada pencernaan ayam.
Kesimpulan
Formulasi pakan ayam petelur yang baik bukanlah ilmu sihir, melainkan perpaduan antara pengetahuan dan ketelitian. Dengan memahami kebutuhan nutrisi di setiap fase dan memilih bahan baku berkualitas, Anda sudah selangkah lebih maju menuju panen telur yang melimpah dan bisnis yang menguntungkan.
0 Comments